Aku iri sama dia, dia yang sekarang berada disampingmu. Betapa beruntungnya dia bisa mendapatkan kamu yang begitu sempurna dimataku? Apa kamu yakin memilih dia menjadi penggantiku? Padahal dia tidak benar-benar mencintaimu!
sakit waktu lihat kamu tertawa karenanya. Sakit waktu dia bisa menghapus air matamu, yang seharusnya itu adalah tugasku. Sakit ketika melihat kamu tertawa bahagia bersamanya! Sakit ketika melihat kamu menggunakan pundaknya untuk melepaskan semua beban hidupmu. Padahal itu semua harusnya adalah tugasku! Ini tidak adil. Kenapa Tuhan mengizinkan dia bersamanya? padahal wanita itu tak mencintainya seperti aku mencintainya dulu! Apa bahagianya wanita itu sesederhana aku ketika aku melihat senytummu? Apa pundak wanita itu sekuat aku ketika pundakku menopang pundakmu dan berbagi kisah hidup? Apa cintanya setulus cintaku, yang bersedia terluka untuk kamu? aku yakin semua jawaban dari pertanyaanku adalah tidak! Cuma aku yang pantas untuk berada disampingmu. Cuma aku yang pantas menghiburmu. cuma aku yang pantas kau miliki. Terdengar egois memang, tapi nyatanya cuma aku yang bisa mencintaimu dengan tulus, bukan dia, yang lain atau bahkan wanita itu.
Aku tahu sebenarnya kita masih sama-sama sayang. Hanya saja dia dan keadaan yang membuatmu semakin menjauh dari hidupku. Sempat aku menyesali dan marah kepada Tuhan, aku rasa Tuhan tidak adil dengan duniaku dan kamu. tapi tak seharusnya aku seperti itu. Memang mungkin sudah takdir kita untuk berpisah. Aku harap ini hanya perpisahan sesaat. Aku yakin akan keajaiban dan kekuatan cinta kita. dan akan ada saatnya nanti untuk kita BERSAMA lagi. menjaga cinta ini, walaupun atas dasar perbedaan yang besar.
sakit waktu lihat kamu tertawa karenanya. Sakit waktu dia bisa menghapus air matamu, yang seharusnya itu adalah tugasku. Sakit ketika melihat kamu tertawa bahagia bersamanya! Sakit ketika melihat kamu menggunakan pundaknya untuk melepaskan semua beban hidupmu. Padahal itu semua harusnya adalah tugasku! Ini tidak adil. Kenapa Tuhan mengizinkan dia bersamanya? padahal wanita itu tak mencintainya seperti aku mencintainya dulu! Apa bahagianya wanita itu sesederhana aku ketika aku melihat senytummu? Apa pundak wanita itu sekuat aku ketika pundakku menopang pundakmu dan berbagi kisah hidup? Apa cintanya setulus cintaku, yang bersedia terluka untuk kamu? aku yakin semua jawaban dari pertanyaanku adalah tidak! Cuma aku yang pantas untuk berada disampingmu. Cuma aku yang pantas menghiburmu. cuma aku yang pantas kau miliki. Terdengar egois memang, tapi nyatanya cuma aku yang bisa mencintaimu dengan tulus, bukan dia, yang lain atau bahkan wanita itu.
Aku tahu sebenarnya kita masih sama-sama sayang. Hanya saja dia dan keadaan yang membuatmu semakin menjauh dari hidupku. Sempat aku menyesali dan marah kepada Tuhan, aku rasa Tuhan tidak adil dengan duniaku dan kamu. tapi tak seharusnya aku seperti itu. Memang mungkin sudah takdir kita untuk berpisah. Aku harap ini hanya perpisahan sesaat. Aku yakin akan keajaiban dan kekuatan cinta kita. dan akan ada saatnya nanti untuk kita BERSAMA lagi. menjaga cinta ini, walaupun atas dasar perbedaan yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar